Dalam sambutannya, Ustaz Zaitun, Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah, mengajak seluruh peserta untuk bersyukur atas nikmat dakwah dan ibadah yang telah diberikan oleh Allah Ta’ala, serta mengingatkan pentingnya komitmen terhadap tarbiyah dan persatuan dalam menjalankan peran sebagai kader.

Ustaz Zaitun menekankan bahwa meskipun kader Wahdah Islamiyah tidak memiliki kartu anggota atau surat keputusan (SK) resmi yang mengatur, namun tolak ukur kekaderan yang sesungguhnya adalah keberlanjutan tarbiyah rutin yang dilaksanakan setiap pekan. 

"Tarbiyah adalah pondasi kekaderan kita. Tidak ada yang lebih penting selain menjaga konsistensi dalam proses tarbiyah dan memperbaharui semangat dakwah," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengajak para peserta untuk terus menjaga persatuan dan kekompakan selama berada dalam perahu dakwah Wahdah Islamiyah. 

"Wahdah Islamiyah dimulai dari nol, dan hingga saat ini bisa berkembang seperti ini berkat kekompakan kita semua. Allah Ta’ala memberi kita keberkahan melalui ikhtiar dan persatuan, meskipun kita memiliki amanah yang berbeda-beda," tegas Ustaz Zaitun.

Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan sidang komisi yang membahas evaluasi kegiatan tahun 2024 dan menetapkan target serta rencana kerja untuk tahun 2025. Para peserta dari berbagai wilayah di Indonesia turut memberikan masukan konstruktif agar Wahdah Islamiyah dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat.

Kegiatan Pra-Mukernas XVII ini menjadi bagian dari rangkaian menuju Mukernas XVII yang akan dilaksanakan secara offline di Asrama Haji Sudiang, Makassar, sepekan setelah kegiatan pra-Mukernas. Seluruh peserta berharap agar Mukernas kali ini dapat menghasilkan keputusan strategis yang akan memperkuat langkah dakwah dan pengembangan organisasi ke depan. [*]