Sinjai.Wahdah.Or.Id – Suasana Lapangan Putra Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Wahdah Islamiyah Sinjai pada Ahad (24/8) terasa berbeda. Ratusan pasang mata menyaksikan momen bersejarah: pengukuhan kepengurusan baru Organisasi Santri Wahdah Islamiyah Sinjai (OSWIS) untuk periode 2025–2026.

Prosesi berjalan penuh khidmat. Dimulai dengan pembacaan surat keputusan, dilanjutkan dengan penyematan tanda jabatan, hingga ditutupnya doa bersama yang menggema khusyuk. Dari rangkaian itu, satu nama kini resmi memegang estafet pimpinan OSWIS: Daimul Haq .

Dalam sambutan perdananya sebagai ketua, Daimul tampil penuh semangat. Ia menekankan bahwa OSWIS bukan sekedar organisasi, melainkan rumah bersama bagi seluruh santri.

“Kami siap bekerja sama, saling menguatkan, dan menjadikan OSWIS sebagai rumah besar bagi seluruh santri. InsyaAllah, kepengurusan ini akan kami jalankan dengan penuh amanah, semangat ukhuwah, dan kreativitas dalam berkhidmat,” ujarnya mantap.

Pimpinan Pondok, Kyai Hamdan Munir , turut memberi pesan penting. Menurutnya, OSWIS adalah wadah latihan kepemimpinan yang akan menempa karakter para santri sejak dini.

“Organisasi ini bukan sekedar struktur, tapi sarana untuk melatih kepemimpinan dan kedisiplinan. Harapan saya, OSWIS mampu melahirkan kader-kader pemimpin umat yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan siap mengabdi untuk agama dan bangsa,” tegas Kyai Hamdan.

Kehadiran OSWIS memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Lebih dari sekadar penggerak kegiatan di pondok, organisasi ini memiliki peran strategis:

• Membentuk struktur yang jelas agar setiap santri bisa berperan sesuai tanggung jawabnya.

• Memudahkan koordinasi sehingga program berjalan lebih terarah dan efektif.

• Menjadi media regenerasi untuk menyiapkan calon pemimpin umat di masa depan.

• Menanamkan kedisiplinan serta budaya kerja kolektif.

• Melatih keikhlasan dalam berkhidmat agar santri terbiasa memberi manfaat bagi sesama.

Dengan pengukuhan ini, OSWIS bukan hanya ditunggu kiprahnya dalam memajukan kegiatan santri di pondok, tetapi juga diharapkan menjadi motor lahirnya generasi Qur'ani yang berkarakter kuat, tangguh, dan siap memimpin masyarakat.