Ketua MPR mengawali materinya dengan mengajak seluruh peserta webinar untuk belajar dari Amerika Serikat. Menurutnya, saat ini Amerika sedang mengalami ancaman demokrasi akibat pidato-pidato rasis Donald Trump. Bahkan komentar-komentar rasis Donald Trump itu dikecam oleh DPR Amerika sendiri.
wahdah.or.id – Wahdah Islamiyah kembali menggelar webinar kebangsaan di sela-sela Musyawarah Kerja Nasional XIII, Sabtu (26/12). Webinar bertema “Mengokohkan Wawasan Kebangsaan dalam Menghadapi Persoalan Umat dan Bangsa” ini menghadirkan beberapa tokoh nasional.
Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI dan Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Periwisata dan Ekonomi Kreatif RI didapuk sebagai keynote speaker. Sedangkan pemateri utamanya adalah H. Tamsil Linrung, Anggota DPD RI dan Ust. Zaitun Rasmin, Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah.
Ketua MPR mengawali materinya dengan mengajak seluruh peserta webinar untuk belajar dari Amerika Serikat. Menurutnya, saat ini Amerika sedang mengalami ancaman demokrasi akibat pidato-pidato rasis Donald Trump. Bahkan komentar-komentar rasis Donald Trump itu dikecam oleh DPR Amerika sendiri.
Menurutnya, ancaman berupa perpecahan seperti itu berpotensi terjadi pada bangsa kita jika tidak diantisipasi sejak awal. Apalagi di tengah begitu banyaknya persoalan bangsa seperti pandemi, dekadensi moral, dll.
Karena itulah menurutnya bangsa Indonesia harus terus mengupayakan penanaman wawasan kebangsaan dengan dua prinsip pokok. Yaitu kesinambungan dan kerja sama antar elemen bangsa.
“Yang pertama,” ungkapnya, “menanamkan wawasan kebangsaan adalah sebuah proses yang tidak boleh berhenti pada suatu titik, tetapi menjadi upaya terus menerus secara berkesinambungan dan mengisi ruang publik. Baik dalam ligkungan formal, lingkungan masyarakat, maupun segala sendi kehidupan. Agar tidak ada ruang bagi paham-paham yang dapat memecah belah bangsa kita.”
“Yang kedua, menanamkan wawasan kebangsaan harus menjadi komitmen bersama, dan menjadi kerja bersama seluruh elemen bangsa, dengan pemerintah sebagai titik sentral dalam memperjuangkan cita-cita masyarakat,” lanjutnya.
Wawasan kebangsaan menurutnya harus tetap bertopang pada empat pilar. Yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Di akhir sambutannya beliau berharap kader Wahdah Islamiyah dapat turut berperan aktif menyampaikan narasi kebangsaan serta menjadi motor penggerak dalam mengimplementasikannya.
“Saya sangat mengharapkan partisipasi segenap kader Wahdah Islamiyah agar turut berperan aktif menyampaikan narasi-narasi kebangsaan dalam rangka menumbuh kembangkan semangat nasionalisme, dengan karakter dan wawasan kebangsaan khususnya kepada generasi muda kita. Saya sampaikan apresiasi sekaligus harapan kepada Wahdah Islamiyah agar senantiasa menjadi motor penggerak dalam implementasi nilai-nilai kabangsaan di tengah-tengah masyarakat,” pesan beliau.
Sumber dari: https://wahdah.or.id/ketua-mpr-ajak-belajar-dari-kegagalan-amerika/