Ustaz Mursyidul Haq Hasta selaku Ketua Departemen Dakwah Wilayah Sulawesi Selatan mengungkapkan akan kebutuhan yang mendesak terhadap dai-dai militan di tengah masyarakat. Ini demi menjawab berbagai krisis aqidah dan moral serta maraknya kerusakan yang terjadi akibat krisis tersebut. Selain itu, dai dan khatib militan dibutuhkan demi menyukseskan program pertambangan masjid binaan di tahun-tahun mendatang. 

Kemudian saat menutup kegiatan Diklat Ustaz Muryid kembali  menegaskan agar alumni diklat diwadahi penyaluran potensi serta ilmu yang didapatkan selama Diklat. Beliau beralasan karena itulah esensi dari diklat itu sendiri. Penyaluran potensi tidak mesti dengan khutbah resmi tapi bisa dengan kajian singkat tujuh menit (kultum), atau berlatih di depan teman-teman sejawatnya (halaqah tarbiyah).

Senada dengan itu,  Ustaz Muhammad Istiqamah selaku ketua Departemen Dakwah Wahdah Islamiyah Makassar mengutarakan bahwa kegiatan ini telah dicanangkan dalam program strategis departemen dakwah. Harapannya akan muncul dari kegiatan ini khatib dan dai yang handal di masa mendatang. 

Ketua Panitia, Resky Ariwibowo mengungkapkan bahwa kegiatan ini berjalan bukan tanpa hambatan. Selain karena minimnya persiapan, juga karena banyaknya acara yang diadakan di waktu yang sama. "Namun hal tersebut bisa diatasi berkat kerjasama tim yang solid", ungkapnya. 

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari dari pagi hingga sore ini terdiri atas 7 materi, yaitu : Keutamaan Dakwah dan Dai oleh Ustaz Mukran Usman, Fiqih Aulawiyat oleh Ustaz Asri Muh. Soleh, Psikologi dan Problematika Dakwah oleh Ustaz Herman Hasyim, Teknik Menyiapkan Outline dan Bahan Ceramah oleh Ustaz Qasim Saguni, Fikih Khutbah dan Imam Serta Adab-adab Jumat oleh Ustaz Ayyub Subandi, Retorika dan Komunikasi Dakwah lalu ditutup dengan Microteaching yang dipandu oleh Ustaz Mursyidul Haq Hasta. []